Atur Pernapasan Sesuaikan Gerakan

YOGA merupakan salah satu olah tubuh yang menggabungkan latihan pernapasan serta gerakan dasar yoga secara simultan. Hasilnya, tubuh sehat, pikiran pun tenang.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, perlu penyesuaian antara pernapasan, gerakan, maupun konsentrasi. Prinsip pernapasan yoga, pada saat latihan berlangsung, pernapasan yang dilakukan adalah dengan cara mengambil dan membuang napas melalui hidung. Namun, saat relaksasi pernapasan yang dilakukan yaitu mengambil lewat mulut dan dikeluarkan melalui hidung.

Di sini, saat mengambil napas melalui mulut, terutama saat relaksasi, tidak hanya mengambil napas begitu saja. Ada acara yang unik dan jarang bisa dilakukan orang, namun memberi manfaat luar biasa bagi tubuh. Caranya, dengan melipat lidah (seperti huruf U) dan mengambil napas hingga berbunyi. Cara ini bermanfaat untuk pendinginan tubuh, apalagi tubuh yang sudah panas oleh suhu ruangan.

"Teknik pernapasan lidah itu disebut Sitali Pranayama. Caranya, dengan duduk dalam salah satu postur yoga. Gulung lidah dari samping ke arah tengah, membentuk pipa. Tarik napas perlahan dan dalam melalui gulungan lidah, tahan sebentar, dan keluarkan kembali melalui hidung. Lakukan 5-10 putaran," jelas Isma, instruktur yoga yang juga lulusan Yoga Alliance.

Lanjutnya, teknik Sitali Pranayama juga bermanfaat meredakan panas-dalam dan sangat baik dilakukan dalam cuaca yang panas atau saat berpuasa, mengatasi rasa haus dan lapar, serta mendatangkan rasa segar.

Sedangkan pola gerakan, meskipun banyak pose yoga yang dipelajari, latihan yoga tidak memforsir gerakan-gerakan yang ada. Latihan tetap memperhatikan rangkaian atau urutan (sequences) yang ada. Mulai duduk (sitting), membalikkan badan (inversions), berdiri (standing), menekuk (forward bends), hingga teknik yang membugarkan tubuh (restorative poses).

Walau banyak gerakan, pada latihan hot flow tidak mengharuskan semua gerakan diambil semua. Dalam sekali latihan, yang umumnya berdurasi 60 menit, instruktur akan menerapkan sejumlah gerakan. Latihan lebih memperhatikan kualitas, bukan dari banyaknya gerakan yang dilakukan. Sebab, bagi pemula tidak mudah melakukan pose-pose yang ada. Umumnya, mereka masih sulit mendapatkan kesadaran tubuh yang baik dalam latihan.

"Untuk memperoleh manfaat sempurna memang harus menirukan instruktur. Namun, kini setelah diteliti oleh para ahli dan instruktur yoga dunia, gerakan peserta tidak harus sama persis dengan instruktur. Hal ini disebabkan kondisi tubuh peserta dan instruktur berbeda. Sehingga hanya dibutuhkan posisi yang mirip dan kondisi tubuh peserta bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing," tambah Isma yang sudah delapan tahun menekuni fitnes yoga.

Latihan yang disesuaikan dengan kemampuan peserta latihan ini juga harus diperhatikan bagi peserta yang memiliki kelainan misalkan cedera lutut atau mereka yang memiliki penyakit darah rendah maupun darah tinggi. Hal itu terkait latihan yoga yang kadang mengharuskan peserta untuk memosisikan jantung lebih tinggi daripada kepala.

Meski dilakukan di luar ruangan, bukan berarti tanpa musik untuk mengiringi. Agar lebih alami, instruktur bisa menambahkan efek-efek musik seperti di alam bebas, misal suara gemericik air, angin dan sebagainya.

Latihan Hot Flow Yoga bisa efektif dilakukan pada sore hari atau malam karena kondisi badan lebih fleksibel sehingga untuk latihan akan lebih mudah melakukan posenya secara maksimal. Jangkauan gerak pun jauh lebih luas dibandingkan waktuwaktu lain. Jadi, latihan yoga bisa dilakukan sebelum maupun seusai beraktivitas. Tentu saja, latihan ini bisa menyegarkan pikiran baik dan sebelum dan sesudah aktivitas. Seru kan?
(sindo//tty)

Source : okezone.com